(Kamis. 5/5) Dalam rangka kegiatan rutin tahunan di semester genap TA 2022/2023, Kampus STIFA Pelita Mas Palu kembali melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertemakan “Optimalisasi Potensi Tanaman Obat Keluarga(TOGA) & Bakti Sosial di Desa Maku, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah”. Kolaborasi tim akademisi dan praktisi Kesehatan bersama Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Cabang Sigi menjadikan kegiatan ini secara serempak telah dilakukan penyuluhan TOGA, pemeriksaan Kesehatan, pembagian sembako, dan pembagian bibit tanaman dapat berlangsung secara aman dan lancar. Harapan bapak Ketua STIFA Pelita Mas Palu Dr. apt. Joni Tandi, M.Kes agar segenap perangkat Desa Maku beserta seluruh warga dapat memanfaatkan ilmu, dan keterampilan seputaran tanaman obat dan mulai melakukan pengadaan TOGA di rumah masing-masing dengan contoh TOGA subsentral di 7 lokasi RT yang sedang di bangun oleh warga secara berkelompok (POKJA TOGA).
Ada hal menarik yang terjadi pada kegiatan ini terjadi penandatangan MOU antara Desa Maku dengan Kampus STIFA Pelita Mas Palu yang disimbolkan dengan penyerahan bibit tanaman obat langka sebagai tanda pertemanan. Usia tanaman ini bisa mencapai ratusan tahun dan dapat dibuat sebagai bonsai unik yang cantik, kata Ibu Dr. apt. Yasinta Rakanita, S,Farm, MM yang mendapatkan bibit awal tanaman ini dari rekan Apoteker Farmasi Klinik dari California (US). Adanya kandungan linalool sebagai antiseptik, penenang, dan antijamur, sementara itu kandungan fitokimia berupa limonen yang dapat meluruhkan dahak pada tenggorokan juga menjadi keunggulan tanaman ini.
Diperkirakan sekitar 200 orang lebih ikut terlibat dalam interaksi kegiatan akademis yang sustainable ini, baik sebagai pihak pemberi maupun penerima bantuan. Selain para Dosen, dilibatkan pula Mahasiswa -mahasiswi program studi farmasi S1 dan D3 untuk turut serta membantu jalannya aktivitas hijau yang mencerminkan kepedulian pihak kampus STIFA Pelita Mas Palu terhadap masyarakat dan lingkungan hidup. Mulai dari ketua Bemf Arcano Reyli Yetto, Ni Made Sinta Dewi sebagai Master of Ceremony, Sitti Aisyah Marzuki pembaca Doa, Sarwa, Ni Wayan Sujati, Fitrah Zahirah, Rianto, Aprilia ariesta, Aprilia Theodora, Yenni Putri Lestari, Helin Ariandini, Nurkhaliza Awilia, Fadillah Insani, dkk. Mahasiswa yang melakukan peran penting dalam kegiatan ini ditunjuk secara spontan agar kesiapan mereka menampilkan kemampuannya dapat dinilai secara objektif. Ini semua ditujukan untuk memberikan wadah pengalaman belajar problem solving dalam menghadapi ragam karakter dan kebutuhan masyarakat kelak bila sudah selesai menempuh studi akademik. Bagi para mahasiswa lainnya akan dibuka kesempatan unuk semester ganjil 2023/2024 mendatang agar dapat mengambil kesempatan mengasah skill team work excellence yang tetap akan terus didampingi oleh satu dosen untuk maksimal 3 mahasiswa. Khusus untuk saat ini hanya dibuka kesempatan bagi 1 mahasiswa dengan didampingi oleh 1 dosen di saat kegiatan berlangsung. Demikian laporan singkat tim redaksi dari lokasi, terima kasih (CT).